MEDAN - Sofia (23) warga Jalan Sukamaju Lk Vll Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir, Kecamatan Labuhan Batu mendatangi Polsek Percut Seituan, Kamis (18/5/2023).
Pasalnya, ia mengaku telah mendapatkan penyiksaan dari pengusaha sarang burung walet inisial TO (20).
Tak sanggup dengan dugaan penyiksaan yang diterima, lantas Sofia mengadu kepada saudaranya untuk menjemput dirinya di Jalan Amal Bakti.
"Dia selalu main tangan, apapun masalahnya. Masalah kecilpun dia main tangan dan mengancam membunuh saya, " terang Sofia saat dijumpai di Polsek Percut Seituan, Kamis (18/5/2023) pukul 16:26 wib.
Diceritakan, awalnya Sofia ingin diajak TO ke tempat orang tuanya karena sedang ada acara, namun Sofia menolak ajakan TO.
"Sore itu dia mau ngajak ke tempat orang tuanya, lagi ada acara. Tapi saya menolak, karena berhubung sedang sakit, tapi dia tidak terima gitu, jadi saya dihajar dan dipaksa ketempat orang tuanya, " jelas Sofia.
Selain mendapatkan penganiayaan Sofia juga mengaku sering menerima ancaman dari TO.
"Kepala ditendang, leher dicekik, tangan digores, ditampar diludahi juga, " sambungnya.
"Terus dia mengancam saya, bukan hanya saya, keluarga - keluarga saya juga diancam, kalau saya tidak mau mengikuti kemauan dia, kan orang tua saya akan diviralkan, diancam mau dibunuh, keluarga semuanya, " Rintihnya.
Sofia berharap agar dirinya dapat lepas dari ancaman TO, makanya itu Sofia beranikan diri melapor ke Polsek Percut Seituan.
"Saya mau lepas dari dia, terus jangan ada ancaman sama orang tua saya. Saya mau dia dihukum seadil - adilnya, " harapnya.
Tidak hanya Sofia yang melaporkan TO, Miko Lukman SH (45) juga melaporkan TO ke Polsek Percut Seituan atas dugaan penganiayaan.
Menurut Miko, ia mendapatkan pukulan dari TO pada saat ingin menjemput Sofia dari Jalan Amal Bakti.
Dihimpun, Miko dan rekannya mendapat telepon dari Sofia bahwa dirinya minta di jemput karena sudah tidak tahan oleh sikap TO. Namun, pada saat Miko dan rekannya datang, TO tidak terima dengan kedatangan Miko yang ingin membawanya. TO sempat menyebutkan bahwa Sofia adalah calon istrinya.
"Kami kesana mau jemput Sofia, dia tidak terima, saya dipukul. Habis itu kawan - kawannya datang memegangi saya, " jelasnya.
Terpisah, TO saat dikonfirmasi membenarkan bahwa dirinya ada menampar Sofia sebanyak sekali. Namun terkait dengan dirinya yang dilaporkan ke Polsek Percut Sei Tuan, ia siap mengikuti proses hukum.
"Kutampar sekali, siapa yang mau datang, saya ikuti prosesnya, " jelas TO.
Lebih lanjut TO menjelaskan bahwa kejadian yang terjadi di tempat usahanya sudah terekam CCTV.
"Kejadian ini, pamannya saya kurang kenal juga. Jadi dia lagi hamil, saya bulan 7 mau nikahi dia,
Namanya rumah tanggakan ada berantem atau gimana, " jelasnya.
Ternyata, Sofia bukan pertama sekali ingin kabur dari rumah TO, hal itu dijelaskan TO kepada awak media saat dikonfirmasi di rumah yang sekigus tempat usahanya itu.
"Kemarin pernah sekali dia sama abang dia kabur dari rumah saya, jadi uda pernah kejadian sekali, ini kedua paman dia datang mau bawa pergi, aku gak kasih, jadi habis itu aku bawa dia masuk, dia (paman) gak kasih, " sebutnya.
TO mengaku sebagai calon suami dari Sofia, dirinya dan Sofia sudah melakukan lamaran (red).
"Saya calon suami dia, jadi tiba - tiba orang itu uda siap - siap. Cewek saya itupun uda siap - siap, dia mau bikin lobang kasih aku mati, " tuturnya.
"Kalau mau datang, ya datang, ngapain divideoin, kalau aku bodoh aku langsung turun tangan, aku yang kena penjara masuk, tapi habis itu aku sadar aku uda tau divideo, kan cctv dirumah ini semua ada. Aku lari langsung dia tunggu saya diluar, aku pasti jaga diri sayalah, bela diri sayalah, gak mungkin aku kasih pukul lagi. Habis itu saya turun tangan, siapa yang duluan, dia duluan ya kan, " tutupnya.